Jakarta, Beritainn.com, — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berkomitmen untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), minat penutur asing dalam mempelajari bahasa Indonesia meningkat secara signifikan, dengan total 72.746 pembelajar di 41 negara hingga akhir tahun 2020.
Melalui misi ini, Finalis Duta Bahasa 2024 menggagas kegiatan Temu Handai (Tenda) dengan tujuan internasionalisasi bahasa Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pengembangan bahasa dan budaya Indonesia secara global.
Melalui kegiatan Temu Handai, Finalis Duta Bahasa 2024 membawa konsep unik dalam memperkenalkan bahasa Indonesia kepada penutur asing. Mereka tidak hanya mengajarkan bahasa secara formal, tetapi juga melalui pengalaman langsung dengan budaya dan tradisi Indonesia.
Suasana kegembiraan tergambarkan secara jelas dari wajah para peserta ‘Temu Handai’ yang diselenggarakan di Perpustakaan Nasional RI, Gambir, Jakarta Pusat. Kegiatan ini melibatkan 60 peserta yang terdiri dari 30 penutur jati (asli) bahasa Indonesia dan 30 penutur asing di Jakarta yang berasal dari 10 negara, seperti China, Thailand, Syria, Pakistan, dan lainnya.
Acara dikemas dengan sangat cerdas dan unik melalui konsep Temu Cepat. Selama acara
berlangsung, peserta Temu Handai dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing duduk berpasangan antara penutur asing dan penutur asli. Setiap 5 menit sekali, para penutur asing berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana dari penutur asli seputar budaya Betawi. Melalui kartu tanya yang sudah disiapkan panitia, peserta bisa saling melemparkan jawaban dalam Temu Cepat tersebut.
Meskipun sedikit terbata-bata, antusiasme untuk belajar bahasa Indonesia sangat terlihat dari
ekspresi wajah penutur asing.
Selain itu, para peserta asing juga dibekali dengan paspor bahasa serta stiker-stiker kecil untuk menandai aktivitas percakapan singkat tersebut. Salah satu Pamong dari Krida 2, Muhammad Rifai Hasbi mengungkapkan harapannya terhadap acara tersebut. Ia mengatakan bahwa acara ini berpotensi menjadi acara yang berkelanjutan dan dapat memberikan dampak realistis, “Saya berharap acara ini tidak berhenti sampai hari ini, melainkan dapat terus berlanjut, sehingga akan memberikan dampak yang lebih luas.”
Kegiatan ini cukup berpengaruh kepada beberapa peserta asing yang hadir, salah satunya adalah seorang penutur asal China yang mengikuti kegiatan, menyatakan terkesan dengan kesempatan belajar Bahasa Indonesia dengan cara yang menyenangkan. “Biasanya
kami hanya belajar di kelas, dan itu cukup membosankan. Tapi kali ini, kami sekaligus dapat melakukan rekreasi dan games Temu Cepat,” ungkapnya.
Salah satu penutur asing yang saat ini sedang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah juga
mengaku, biasanya ia hanya belajar bahasa Indonesia seorang diri tanpa teman untuk berlatih berbicara secara langsung. Acara ini sangat membantu dalam memperdalam kemampuannya berbahasa Indonesia, serta mempertemukannya dengan teman baru untuk belajar berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
“Saya cukup terbantu karena setelah acara
ini, saya menjadi memiliki teman baru yang nantinya bisa menjadi pasangan saya dalam berbicara bahasa Indonesia,” pungkasnya.
Rangkaian berikutnya, para peserta diajak untuk berkeliling Monumen Nasional (Monas), museum diorama dan ruang Proklamasi sebagai upaya memperkenalkan Indonesia lebih jauh lagi.
Ini semua bertujuan untuk memperkaya pemahaman mereka tentang budaya Indonesia secara menyeluruh, tidak hanya dari segi bahasa tetapi juga melalui budaya dan sejarah. Kegiatan Temu Handai diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam meningkatkan minat dan pemahaman tentang bahasa dan budaya Indonesia di kalangan penutur asing melalui pengemasan dan penyampaian yang tidak membosankan.
Para peserta, baik penutur asli maupun asing yang berlangsung 3 jam sangat berhasil mendobrak pembelajaran konvensional dan menyambut hangat kegiatan ini dan berharap untuk dapat berpartisipasi kembali dalam berbagai kegiatan Temu Handai mendatang.(ALN)
Sumber : Aisha Putri Safrianty, FISIP UI
NPM : 2306159140