Transformasi Digitalisasi Terus di Dorong Oleh Pemerintah Indonesia Kepada Pelaku UMKM

Jakarta, Beritainn,- Indonesia harus kembali ‘bebenah’ untuk bisa melakukan transformasi digital di tengah tren belanja online.

Digitalisasi terus bertumbuh sepanjang waktu, banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan digital dalam melakukan berbagai transaksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Transaksi digital juga mengalami pertumbuhan pesat terutama selama masa pandemic Covid-19.

Berbagai bisnis UMKM yang tersebar di Indonesia juga mulai memasuki dunia digitalisasi. Hal ini pun mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia yang juga menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk bisa segera memasuki ekosistem digital pada 2024.

Dengan memanfaatkan digitalisasi saat ini, para pelaku UMKM bisa meraup berbagai keuntungan lebih banyak lagi, karena dengan teknologi yang ada saat ini bisa memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi maka dari itu pelaku bisnis seperti UMKM juga harus mengikuti zaman dan mengetahui apa kesukaan dan kegemaran masyarakarat saat ini.

Transformasi digital yang dimaksudkan disini yaitu tidak hanya terofskukan pada kegiatan mengunggah foto dan juga deskripsi produk di platform online, tetapi juga dengan mebawa transaksi konvensional ke ekosistem digital dengan integrasi teknologi yang memudahkan penjual dan pembeli.

Ayunda Zikrina sebagai Head of Brand and Communication Team Niagahoster juga memberikan pendapatnya dalam fenomena ini yakni ekosistem digital yang terintegrasi menjadi kemudahan bagi pemilik bisnis untuk memulai bisnis online.

Dirinya juga menjelaskan bahwa website toko online, marketplace, dan berjualan di media sosial bukanlah suatu persaingan channel mana yang lebih baik, melainkan harus dikolaborasikan dan diintegrasikan antara satu sama lain untuk hasil yang lebih baik dan agar bsinis dapat bertahan lebih lama.

Niagahoster akan terus mendukung berbagai digitalisasi yang terus berjalan untuk mendukung penuh transformasi digital kepada para pelaku UMKM yang ada di Indonesia untuk bisa bersaing secara digital.(Chintya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *