Jakarta, Beritainn, – Film bergenre drama ini merupakan film cerita panjang kedua yang ditulis dan disutradarai Wregas Bhanuteja dan diproduksi oleh Rekata Studio bekerja sama dengan Kaninga Pictures dan didukung oleh KG Media, Hwallywood, Momo Films, dan Masih Belajar.
Film Budi Pekerti akan masuk dalam program Discovery Toronto International Film Festival , program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner terkenal, seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green.
Tahun ini, program Discovery menampilkan 26 film dari 25 negara, termasuk film Budi Pekerti yang diproduseri oleh Adi Ekatama, Ridla An-Nuur, Willawati, dan Nurita Anandia. Discovery di TIFF adalah salah satu program yang banyak melahirkan filmmaker besar di dunia saat ini.
Harapan saya untuk Wregas juga semoga ia bisa mengikuti jejak kesuksesan filmmaker yang film pertama dan keduanya juga pernah terpilih di program Discovery TIFF ini.
Bersamaan dengan peluncuran teaser poster, Wregas Bhanuteja juga memperkenalkan para pemain utama film Budi Pekerti yang hadir beserta karakternya masing-masing.
Berlatar kota Yogyakarta di masa pandemi, film Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial. Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, ia dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.
Berulang kali saya mengamati banyak sosok yang viral di media sosial karena dirinya terekam sedang marah atau mengumpat. Kelakuan dan kehidupan seseorang dengan mudah dinilai hanya dari 15 detik video vertikal yang dilihat di media sosial.
Sangat disayangkan bahwa banyak manusia yang tidak mau berempati dan meluangkan waktu sejenak untuk bertanya, Apakah kamu baik-baik saja? Melalui film ini, saya ingin mendiskusikan tentang mengapa manusia memiliki hasrat besar untuk menindas sesamanya dan mengesampingkan empati dan kasih sayang tutur Wregas Bhanuteja, tentang alasannya mengangkat cerita di film Budi Pekerti.
Selain itu, saya ingin mendiskusikan bagaimana seharusnya kita menyikapi pendidikan agar membuat sesama manusia menjadi pribadi yang lebih baik.(Listia)