Jakarta, Beritainn.com, — Dalam semangat memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII), Grab Indonesia kembali menunjukkan komitmennya pada kesetaraan lewat inisiatif “Teman Setara”. Program ini mengajak mitra, pengguna, dan komunitas Tuli untuk membangun lingkungan yang lebih inklusif melalui edukasi dan pelatihan bahasa isyarat.
Melalui rangkaian acara Teras Perwira yang digelar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, Grab menghadirkan lokakarya interaktif bersama komunitas Tuli dari GERKATIN, Pusbisindo, dan Konekin. Tak sekadar belajar bahasa isyarat, peserta juga diajak memahami budaya Tuli dan bagaimana komunikasi setara dapat membuka peluang yang lebih luas bagi semua.
“Bahasa isyarat adalah bahasa kesetaraan. Kami ingin menjembatani pemahaman dan membuka ruang agar semua orang—termasuk mitra disabilitas—merasa diterima dan bisa berkembang bersama,” ujar Rivana Mezaya, Director of Digital and Sustainability, Grab Indonesia.
Salah satu peserta, Ibu Yani, pemilik kedai Gado-Gado Seruni di Jakarta, mengaku pelatihan ini membawa dampak besar bagi usahanya.
“Sekarang saya lebih percaya diri melayani pelanggan Tuli. Bahasa isyarat ternyata punya kekuatan besar dalam membangun hubungan yang ramah dan setara,” katanya.
Tak berhenti di situ, inisiatif “Teman Setara” juga hadir di layanan GrabCar, di mana mitra pengemudi dan penumpang dapat mengakses informasi dasar bahasa isyarat. Langkah ini menjadi bagian dari misi besar GrabForGood — menghadirkan peluang ekonomi yang setara untuk semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Pada 2024, lebih dari 135.000 mitra perempuan dan penyandang disabilitas telah memperoleh penghasilan melalui ekosistem Grab. Tahun ini, Grab terus memperluas program inklusifnya agar semakin banyak orang bisa berdaya lewat teknologi. (ALN)