Jakarta,Beritainn.com, – Maskapai penerbangan Lion Air Group, memberikan keterangan resmi pada armada pesawatnya yang bertipe Boeing 737-9 MAX.
Lion Air menegaskan bahwa Boeing 737-9 MAX milik mereka “tidak termasuk dalam kategori pesawat yang sama pada insiden terkait pintu darurat bagian tengah (mid cabin door)” pada maskapai Alaska Airline, Hal yang membedakan Boeing 737-9 MAX pada milik Lion Air dari Alaska Airline adalah:
1. Boeing 737-9 MAX Lion Air memiliki konfigurasi (desain) berbeda dengan pesawat yang terlibat (mengalami) insiden di Portland, Oregon, Amerika Serikat.
2. Boeing 737-9 MAX Lion Air dilengkapi mid cabin emergency exit door type Il active door, yang berarti sistem pada pint darurat bagian tengah tersebut berfungsi aktif dan dapat dioperasikan secara baik.
Pada pesawat Boeing 737-9 MAX Lion Air ini tidak termasuk dalam kategori perintah keselamatan udara yang memerlukan tindakan segera atau Emergency Airworthiness Directive (EAD) nomor 2024-02-51 yang diterbitkan Federal Aviation Administration (FAA) pada 6 Januari 2024, karena, Boeing 737-9 MAX Lion Air tidak menggunakan tipe pintu darurat bagian tengah yang non-aktif (mid cabin door plug), serta Lion Air menggunakan jenis pintu darurat bagian tengah yang aktif dan dapat dioperasikan dengan aman.
Sementara itu, Emergency Airworthiness Directive (EAD) mengharuskan pemeriksaan terhadap pesawat Boeing 737-9 MAX yang memiliki pint darurat bagian tengah non-aktif (mid cabin door plug). EAD ini berlaku untuk sekitar 171 pesawat di seluruh dunia.
Pada saat ini Lion Air mengoperasikan 3 (tiga) unit Boeing 737-9 MAX, dan sejak 5 Januari 2024, Lion Air telah melakukan langkah-langkah pencegahan (mitigasi/ preventif). Lion Air sedang melakukan inspeksi lebih Tanjut fokus pada mid-cabin emergency exit door, yang melibatkan Mid Cabin Emergency Exit Flight Lock Operational Test. Langkah dimaksud merupakan upaya Lion Air memenuhi standar keselamatan penerbangan yang ketat.
Pemeriksaan pada pintu darurat di bagian tengah pada Boeing 737-9 MAX Lion Air ini diuji operasional dilakukan guna memastikan bahwa mekanisme penguncian pintu darurat berfungsi dengan baik, sehingga pintu dapat dibuka dan ditutup secara efektif.
Lion Air juga terus berkoordinasi bersama pihak Boeing, regulator Indonesia dan otoritas penerbangan sipil terkait dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan.(ALV)