Jakarta, Beritainn,- Dukungan besar ditunjukkan oleh pemerintah terhadap UMKM yang ada saat ini, hal ini terbukti dengan alokasi anggaran belanja pemerintah untuk UMKM.
Dukungan yang diberikan oleh pemerintah tersebut, memicu banyak pihak untuk ikut turut andil dalam meningkatkan UMKM yang ada. Salah satunya yaitu dari pihak kementerian berbagai tingkat baik provinsi maupun nasional yang turut mendukung dan menaikkan kelas UMKM.
Catatan besar kembali dibuat dalam dunia UMKM, acara Business Matching dan Showcase Produk Koperasi dan UMKM yang berlangsung di Nusa Dua, Bali telah mencatatkan rekor baru. Museum Rekor Indonesi (Muri) mencatat bahwa acara tersebut menjadi wahana transaksi terbesar belanja produk dalam negeri, catatan tersebut berdasarkan komitmen belanja dalam negeri yang jumlahnya mencapai Rp 214,1 triliun hanya dalam waktu tiga hari saja.
Berbagai macam dukungan diberikan pada acara ini, seperti Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan bahwa “Ini terbesar sepanjang sejarah. Luar biasa pencapaian ini.”. Pencapaian besar tersebut merupakan hal baru khususnya dalam bidang UMKM, dukungan yang diberi pemerintah sangatlah membantu dalam menaikkan mutu dari UMKM yang ada.
“Teknologi ini sangat dibutuhkan terutama untuk teknologi (pengemasan) makanan dan sehingga nanti kita dengan teknologi ini kuliner kita bisa mengarah ke industrialisasi“, jelas Menteri Teten Masduki saat berkunjung ke booth Okwi Food Indonesia.
Pengemasan sebagai salah satu modal utama untuk menarik perhatian customer haruslah diperhatikan lagi, karena dengan pengemasan yang menarik bisa menaikkan mutu dari produk tersebut. Okwi Food sebagai salah satu UMKM juga menegaskan komitmen nya untuk membantu UMKM khususnya dibidang kuliner.
”Kalau pemda mau konsultasi, itu gratis gak dipungut biaya. Kami ini kan melakukan factory sharing dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), seharusnya apa yang kami lakukan bisa diadaptasi oleh seluruh Pemda di Indonesia”, jelas Dwiyanto. Ia menambahkan bahwa hal ini perlu diimplementasikan ke daerah-daerah. Jika selama ini Pemda punya program UMKM, tentu arahannya baru sampai di tahan sosialisasi dan pendampingan pengolahan makanan. Jika dibarengi dengan factory sharing UMKM jelas akan merasakan manfaatnya. Mulai dari kemasannya, desain label, foto video produk hingga penjualan jadi lebih jelas. ”UMKM gak bisa kalau hanya sosialisasi, pelatihan terus lho. Sudah saatnya ada actionnya sampai ke penjualan juga, jadi yang namanya program itu dari hulu hingga ke hilir ya harus didampingi oleh Pemda kalau ingin UMKMnya naik kelas” jelas Ahmad Dwiyanto selaku CEO Okwi Food Indonesia.
Kemajuan UMKM sangatlah berpengaruh bagi roda ekonomi Indonesia, dengan semakin berkembang dan berjalannya UMKM yang ada maka semakin kencang pula roda ekonomi yang berjalan di Indonesia. (Chintya)