Jakarta, Beritainn,– Hadirnya Temu Inovasi untuk berbagi praktik inspiratif sebagai bentuk upaya pemulian pembelajaran diberbagai daerah dan persiapan Tahun Ajaran 2022/2023.
Kerja sama yang dijalin oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, bersama dengan Kementerian Agama, Bappenas dan program INOVASI kembali menyelenggarakan Temu Inovasi untuk yang ke-13 kalinya.
Temu Inovasi ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018 lalu, hadirnya Temu Inovasi ini untuk menghadirkan ruang berbagi dan diskusi terkait upaya bersama dalam meningkatkan kemampuan dasar literasi dan numerasi siswa.
“Saya selalu senang bertemu dan berdialog dengan Tim INOVASI dan mitra-mitra di daerah, karena saya merasa kita sama-sama memiliki cita-cita yang sama dalam pendidikan, di mana dalam ekspresi Merdeka Belajar adalah untuk menyediakan kesempatan yang berkeadilan terhadap pendidikan yang berkualitas. Kita ingin memastikan anak-anak kita bukan hanya bersekolah tetapi juga berkesempatan untuk tumbuh kembang, mendapatkan stimulasi agar mereka memiliki karakter dan kompetensi dasar yang diperlukan untuk masa depan mereka. Kita menerjemahkan kualitas sebagai fokus pada pengembangan karakter, budi pekerti, dan kompetensi dasar. Salah satu yang paling mendasar adalah literasi membaca, selaras dengan fokus program INOVASI.” Jelas Anindito Aditomo selaku Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek.
Berbagai macam diskusi dilakukan dalam Temu Inovasi ke-13 tersebut, khususnya dalam praktif inspiratif sebagai upaya pemulihan pembelajaran di berbagai daerah dan persiapan untuk Tahun Ajaran 2022/2023, dan temasuk pula persiapan untuk implementasi Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka yang ada akan mendorong pembelajaran yang memang sesuai dengan kemampuan siswa, kurikulum tersebut pun memiliki karakteristik utama diantaranya yaitu lebih sederhana dan berfokus pada materi yang esensial, kemudian juga fleksibilitas, dan yang terakhir pembelajaran berbasis projek untuk mengembangkan soft skills dan karakter.
Dalam sesi dikusi pertama tersebut turut hadir pula para narasumber seperti Dedy Apriansyah – Guru SDN 005 Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara; Qoriatul Azizah – Guru SDN Punten 1 Kota Batu, Jawa Timur; Sri Ida Rohyani S.Pd – Guru SDN 3 Batunyala, Lombok Tengah, NTB; dan Magdalena Bulu, S.Pd. – Guru SDN Omba Rade, Sumba Barat Daya, NTT. Dengan mengangkat sebuah tema yakni “Menyambut Tahun Ajaran Baru 2022/2023 dan Persiapan Implementasi KM di Daerah”.
Sedangkan sesi diskusi kedua mengangkat sebuah tema yaitu “Upaya Daerah: Pemulihan Pembelajaran dan Mendukung Fondasi Belajar Siswa” dengan narasumber yang tidak lah hebat yaitu dr. Johanes Don Bosco Do, M.Kes. – Bupati Nagekeo; Dr Fathur Rozi, M. Fil – Kepala Dinas Pendidikan Probolinggo, Prov. Jatim; Jafar Sidik, SE – Kepala Dinas Pendidikan Tana Tidung, Prov. Kalimantan Utara; dan Harsono – Perencana Ahli Madya, Dinas Pendidikan Lombok Tengah, Prov. NTB.
Hadirnya Temu Inovasi ini menjadi sebuah ajang untuk me-review kembali kurikulum yang ada, dan bisa memberikan yang terbaik untuk pendidikan anak-anak di Indonesia.(Chintya)