Sosialiasi Oleh PKJS-UI Bersama Fatayat Nahdlatul Ulama

Jakarta, Beritainn,- Kerja sama yang dijalin oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dengan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dalam penyelengaraan sosialisasi.

Sosialisasi yang dihadirkan oleh Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dengan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) bertemakan tentang “Hubungan Perilaku Merokok dan Stunting untuk Perwakilan Masyarakat di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat”.
Pada sosialisasi tersebut turut hadir juga Bapak H. Muda Mahendrawan, S.H, M.Kn (Bupati Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat), Bapak H. Marijan S.Pd M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat), Bapak Ir. Aulia Arief, M.Si (Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga/KSPK, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN Provinsi Kalimantan Barat), Ibu Hj. Margaret Aliyatul Maimunah, M.Si. (Sekretaris Umum PP Fatayat NU), dan Bapak Ir. Aryana Satrya, M.M., Ph.D (Ketua PKJS-UI).

Sosialisasi yang dilakukan ini merupakan sebuah bentuk dukungan dan implementasi dari PKJS-UI, PP Fatayat NU, dan Fatayat NU Cabang Kabupaten Kubu Raya dalam mendukung Pilar 2 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yaitu melaksanakan kampanye dan komunikasi perubahan perilaku yang berkelanjutan dengan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, salah satunya perilaku merokok, serta mendukung Rencana Aksi Nasional (RAN) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 yaitu Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).
Sesuai dengan target yang di inginkan oleh pemerintah mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yaitu menurunkan prevalensi stunting pada balita menjadi 14% dan persentase perokok penduduk usia 10-18 tahun menjadi 8,7%. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (2021) menunjukkan angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4% dimana Kalimantan Barat menempati angka stunting ketujuh tertinggi sebesar 29,8%. Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah dengan angka stunting paling tinggi di Kalimantan Barat yaitu 40,3%.
Angka tersebut masih jauh lebih tinggi dari batas toleransi WHO, yaitu 20% untuk stunting. Terdapat beberapa hal yang dapat mengakibatkan seorang anak menjadi stunting, salah satunya perilaku merokok. Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa anakanak yang tinggal di rumah tangga dengan orang tua perokok kronis serta dengan perokok transien cenderung memiliki pertumbuhan lebih lambat dalam berat dan tinggi badan (stunting).(Chintya)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *